Selasa, 22 Mei 2012

Ingatlah Hari Ini-Project Pop

(Qt pernah berbagi suka dan duka)
Kawan dengarlah yang akan aku katakan
Tentang dirimu set'lah selama ini
Ternyata kepalamu akan s’lalu botak
Dan kamu kayak gorila..........
Cobalah kamu ngaca, tuh bibir balapan
Dari pada gigi loe kayak kelinci
Yang ini udah gendut suka marah-marah
Kau cacing kepanasan
Tapi ku tak peduli
Kau s’lalu di hati
Kamu sangat berarti, istimewa di hati
S’lamanya rasa ini
Jika tua nanti kita t’lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini
Ketika kesepian menyerang diriku
Nggak enak badan resah nggak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku
Don’t you worry, just be happy
Temanmu di sini
Don’t you worry, don’t be angry
Mending happy-happy

Selasa, 15 Mei 2012

LAYANG SWORO - LIRYC


Layangmu,, lewat sms hp-mu
Raiso ngobati kangenku
Sworomu,, lewat telepon gratisan
Raiso ngalahi yen sesandhingan

Janjimu semono tresnamu gede
Nyatane saiki kok tinggalake

Reff: Layang sworo, raiso ngobati
Roso kangen marang sliramu, yayi…
Layang sworo, raiso ngganteni
Kulino aku nyandhing sliramu, yayi…
kangen

Layang sworomu, mung nambai kangene atiku
Layang sworomu, mung nambai kangene atiku

Senin, 14 Mei 2012

DAYA TARIK DAN CINTA DEWASA AWAL


Dewasa awal yaitu berusia 20-40 tahun, adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis. Golongan dewasa awal mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja.
Berikut Beberapa Tugas Dewasa Awal, Menurut Turner Dan Helms (1995) :
a.    Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
b.   Membina kehidupan rumah tangga
c.    Meniti karier dalam rangka
d.   memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
e.    Mencari dan menemukan calon pasangan hidup
Penunjang Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal :
a.    Efisiensi fisik.
b.   Kemampuan motorik
c.    Kemampuan mental
Penghambat Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal :
a.    Unrealistic Aspiration (Aspirasi yang tidak realistis)
b.   Overprotectiveness (perlindungan yang berlebihan).
c.    Prolonggation of peer group influences (perpanjangan pengaruh peer group).
d.   Discontinuities in training (latihan yang tidak berkesinambungan)
  DAYA TARIK DAN CINTA
Kedekatan fisik tidak menjamin bahwa kita akan membangun hubungan positif dengan seorang individu. Keakraban dapan menumbuhkan kebencian, tetapi keakraban adalah kondisi yang diperlukan untuk terbangunnya suatu hubungan dekat.
Salah satu pelajaran penting tentang hubungan dekat adalah bahwa kita suka berkumpul dengan orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Kita memiliki kesamaan sikap, perilaku dan karakteristik. Pada beberapa kasusu terbatas dan pada beberapa karakteristik tertentu, perbedaan mungkin akan menarik, misalnya orang yang tidak mempunyai uang berharap mempunyai teman yang mempunyai banyak uang, orang yang introvert berharap mempunyai teman dengan orang ekstrovet. Tetapi umumnya kita tertarik dengan individu yang memiliki karakteristik yang sama daripada karakteristik yang berbeda (Brendt & Perry, 1990).
Validasi konsensual (consensual validation) memberikan sebuah penjelasan mengapa seorang individu tertarik kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya. Sikap dan perilaku kita didukung ketika sikap dan perilaku ketika sikap dan perilaku orang lain sama dengan kita, sikap dan perilaku mereka menguatkan sikap dan perilaku kita.
Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan kompleks. Klasifikasi yang umum menggambarkan 4 bentuk cinta, yaitu: altruisme, persahabatan, cinta yang romantis, dan cinta yang penuh perasaan atau persahabatan.

a.      Persahabatan
Persahabatan (friendship) adalah satu bentuk hubungan dekat yang melibatkan kenikmatan (kita suka menghabiskan waktu dengan sahabat kita), penerimaan (kita menerima teman kita tanpa mencoba mengubahnya), kepercayaan (kita menganggap seorang teman akan bertindak untuk kepentingan kita yang paling baik), hormat (kita berpikir teman kita membuat keputusan yang baik), saling menolong (kita menolong dan mendukung teman kita dan sebaliknya), menceritakan rahasia (kita berbagi pengalaman dan hal-hal yang rahasia dengan seorang teman), mengerti (kita merasa seorang teman sangat memahami kita dan memahami apa yang kita suka) dan spontanitas (kita merasa bebas untuk menjadi diri sendiri di depan seorang teman). (Davis,1985)
Menurut Rubin (ahli psikologi sosial), menyukai berarti menyadari bahwa orang lain sama dengan kita, hal ini termasuk penilaian positif dari seorang individu.
Menurut Keith Davis, teman dan pasangan romantic sama-sama memiliki sifat menerima, percaya, hormat, terus terang, memahami, spontanitas, saling menolong dan kebahagiaan. Hubungan dengan kekasih lebih melibatkan kekaguman dan eksklusivitas.

b.      Cinta yang romantis atau bergairah
Cinta yang romantis (romantic love) juga disebut cinta yang bergairah atau eros, cinta tersebut memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan dan seringkali mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Api gairah membakar dalam cinta yang romantic. Cinta seperti inilah yang dimaksud ketika kita mengatakan sedang jatuh cinta.
Cinta yang romantic adalah alasan utama kita untuk menikah. Suatu penelitian menunjukkan bahwa laki-laki akan terus tidak menikah jika mereka tidak jatuh cinta, sebaliknya perempuan lebih memilih tidak memutuskan atau bahkan tetap menikah meskipun mereka tidak mencintai calon suaminya (Kephart, 1967).
Cinta romantic sangat penting bagi dewasa awal, lebih dari separuh menyebutkan kekasih romantic daripada menyebut orang tua, saudara kandung atau teman. Kepada kekasih romantic, seorang individu mengatakan “saya mencintai”, tidak sekedar “saya cinta”.
Cinta yang romantic mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda (ketakutan, kemarahan, gairah seksual, kesenangan dan kecemburuan).

c.       Cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan
Cinta lebih dari sekedar gairah. Cinta yang penuh afeks (affection love) juga disebut cinta penuh kebersamaan. Yaitu tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang terhadap orang tersebut.
Tahap awal dari cinta yang romantic dipenuhi oleh campuran antar daya tarik seksual dan pemuasan, menurunkan rasa kesepian, ketidakpastian tentang jaminan berkembanganya perasaan attachment yang lain, dan suka cita dari mengeksplorasi keunikan manusia lain. Bersama dengan waktu, daya tarik seksual semakin berkurang, kecemasan dan attachment juga semakin sedikit atau malah menghasilkan konflik dan penarikan diri (withdrawal). Keunikan digantikan oleh keakraban dan pasangan menemukan diri mereka terikat dalam hubungan yang saling menyayangi secara mendalam atau tertekan-merasa bosan, kecewa, kesepian atau marah.
Cinta yang penuh perasaan terdiri atas dua tipe cinta: keintiman dan komitmen.
Teori cinta triangular (the triangular theory of love) adalah suatu teori Sternberg yang menyatakan bahwa cinta memiliki tiga bentuk utama, gairah, kenitiman, dan komitmen.
-          Gairah adalah daya tarik fisik dan seksual pada pasangan.
-          Keintiman adalah perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam hubungan.
-          Komitmen adalah penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika menghadapi masalah.
Ketika hanya ada gairah (dengan rendahnya atau tidak adanya keintiman dan komitmen), hanya nafsu yang terjadi. Hal ini mungkin terjadi dalam suatu perselingkuhan atau orang yang tidak terikat di mana hanya ada sedikit keintiman dan ketiadaan komitmen. Jika hubungan memiliki keintiman dan komitmen, tapi sedikit gairah atau bahkan tidak ada, cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan terjadi, sebuah pola yang sering ditemukan pada pasangan bahagia yang telah menikah bertahun-tahun lamanya. Jika gairah dan komitmen ada tapi keintiman tidak ada , Stenberg menyebut hubungan itu sebagai cinta yang konyol (fatuos love), seperti saat seseorang memuji seseorang dari jauh. Jika hnya tiga komponen cinta (gairah, keintiman dan komitmen) ada, maka itulah tipe cinta yang paling kuat dialami, Sternberg menyebut cinta ini sebagai cinta yang sempurna (consummate love).

ARCHETYPE

Arketipe (Pola Dasar)

Kita hidup di dunia ini penuh dengan symbol-simbol. Dan simbol ini menjelaskan kepada kita tentang sebuah hubungan baik kepada orang lain atau hubungan kita dengan alam semesta. Simbol-simbol ini, menjadi esensi murni dari sifat primordial yang benar-benar nyata. Hal ini telah dikandung dari bawah sadar kolektif yang terdiri dari bentuk-bentuk yang abadi, dan merupakan naluri dan warisan semua umat manusia sementara sadar kolektif ini memberikan arti simbol itu sendiri berupa harapan dan hubungan yang nyata.
Carl Gustav Jung (1875-1961), pada awalnya seorang murid Freud, tetapi pindah dari Freud pendekatan psiko-analitis untuk mengembangkan sistem yang kaya simbol-simbol sepenuhnya sendiri. Bagi Jung, jiwa manusia hidup terpisah dalam tiga bagian: sadar, ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif. Jung percaya bahwa "ketidaksadaran kolektif adalah dasar dari apa yang dahulu kala disebut 'simpati dari segala sesuatu'". Arketipe, kuat angka-angka dan simbol universal hidup di bawah sadar pribadi dan kolektif, membentuk persepsi dan pengalaman kita. Jung sangat perhatian dalam mendefinisikan  archetype ini. Sebagai psikolog, ia berusaha untuk memahami peran bentuk-bentuk permainan dalam kesadaran kita. Dia memiliki pengetahuan yang tak habis-habisnya dari sumber mitologi dan mencari hubungan dari pengetahuan yang bersifat tradisional. Melalui penelitian ini ia menemukan beberapa tema utama dan dalam bukunya "The Archetypes and the Collective Unconscious", ia menguraikan sebuah penemuan tema terpenting dan fenomenal yaitu Shadow, Trickster, Anima, Animus, Great Mother, Wise Old Man, Child, Transformation, Mandala and individuation of Self.
Archetype adalah karakter utama yang mempresentasikan diri individu dalam mempersepsikan pengalamannya. Arketipe itu secara laten tersembunyi dalam semua orang dan akan diberi ungkapan simbolis menurut situasi historis di mana orang itu tercakup. Arketipe sering kali muncul dalam mitos, cerita rakyat, atau mimpi. Suku-suku di Amerika, India, Afrika, atau Asia punya mitos atau cerita rakyat.
Arketipe adalah kecenderungan yang tidak dapat dipelajari untuk mengalami hal-hal tertentu melalui jalan-jalan tertentu. Arketipe tidak memiliki wujud pada dirinya sendiri, tapi dia beraksi sebagai “prinsip penentu” pada apa-apa yang kita lihat atau lakukan. Cara kerjanya sama dengan cara kerja instink dalam teori Freud. Ng Pertama-tama seorang bayi hanya ingin makan, tanpa mengetahui apa yang akan dimakan. Dia memiliki keinginan yang tak terbatas yang harus dipenuhi oleh dan bukan sesuatu yang lain. Lambat laun, berdasarkan pengalamannya, seorang anak mulai menginginkan hal-hal yang jelas ketika dia merasa lapar.
Namun arketipe yang dimaksud Jung tidak bersifat biologis seperti insting dalam teori Freud. Arketipe adalah tuntutan-tuntutan yang bersifat spiritual. Misalnya ketika individu bermimpi sebuah benda yang panjang. Maka Freud akan menafsirkan hal itu sebagai phallus (penis) atau keinginan untuk berhubungan intim. Namun menurut Jung, hal itu belum tentu menandakan adanya kebbutuhan seksual yang tak terpenuhi. Bahkan menurut masyarakat primitive, symbol phallus biasanya menyimbolkan Mana, atau kekuatan spiritual. Symbol-simbol itu dipakai saat ruh-ruh gaib dipanggil untuk menyuburkan lahan, mengobati penyakit, dan lain sebagainya. Hubungan antara penis, antara sperma dengan benh, antara kesuburan reproduksi manusia dengan kesuburan tanah benar-benar dipahami oleh hampir setiap kebudayaan.
Bayangan
Secara umum, seks dan insting kehidupan termasuk bagian dari arketipe yang disebut bayangan. Arketipe ini berasal dari masa pra-manusia, ketika manusia masih seperti binatang, dimana perhatian kita masih tertuju pada soal bagaimana bertahan hidup dan ketika kita belum memiliki kesadaran diri.
Arketipe ini adalah sisi gelap ego dan tempat bercokolnya sisi jahat manusia. Pada dasarnya bayangan bersifat amoral (tidak baik, tidak buruk, persis seperti binatang). Symbol dari bayangan ini adalah ular, naga, monster dan setan. Dia biasanya bertugas menjaga ppintu gua atau danau yang merupakan alam bawah sadar kolektif.
Persona
Persona mempresentasikan citra public diri. Persona adalah topeng yang dipakai ketika menampilkan diri ke dunia luar. Meskipun persona awalnya adalah arketipe, namun seiring perjalanan waktu kita kan menyadarinya.  Dan dia pun adalah bagian dari diri kita yang paling jauh letaknya dalam alam bawah sadar kolektif.
2.1.2 Macam-Macam Arketipe
Jung berkata bahwa kita tidak bisa menentukan jumlah arketipe dengan pasti. Arketipe-arketipe tersebut saling tumpang tindih dan cair. Namun ada beberapa arketipe menurut Jung, yaitu:
a.       Arketipe ibu
Arketipe ibu adalah salah satu sosok yang paling baik. Kita tidak akan bisa bertahan hidup tanpa adanya hubungan dengan sosok ibu ketika kita masih bayi dan tidak berdaya.
b.      Arketipe ayah
Ayah sering disimbolkan sebagai sosok pelindung dan penguasa.
c.       Arketipe anak
Arketipe anak sering direpresentasikan dengan masa depan.
d.      Arketipe pahlawan
Arketipe pahlawan identik dengan sosok yang bijaksana dan penyelamat.
e.       Arketipe penyihir
Peran penyihir adalah menghalangi kemenangan si pahlawan dan membuat kesulitan-kesulitan.
f.       Arketipe hermaprodit
Yaitu yang melambangkan persatuan 2 hal yang berlawanan.
g.      Arketipe diri
Diri adalah arketipe yang mempresentasikan transendensi segala bentuk oposisi dan dengan begitu segala aspek di dalam kepribadian kita diekspresikan secara seimbang.
Namun secara umum, ada 12 macam arketipe, yaitu:
1.      Innocent : individu memandang hidup sebagai sesuatu yang menyenangkan dan menganggap lingkungannya sebagai sesuatu yang aman sehingga mudah percaya pada orang lain serta mempunyai optimisme yang tinggi
2.      Orphan : individu memandang hidup tidaklah mudah, sehingga ia bisa belajar dari masalah dan pengalamannya untuk lebih berhati-hati.
3.      Warrior : individu mempunyai tingkat keberanian yang tinggi dalam menghadapi segala hal.
4.      Cargiver : individu mempunyai tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesame.
5.      Seeker : berjiwa petualang, mandiri dalam rangka mencari jati diri, tampil beda dan beraktualisasi diri
6.      Ruler : sebagai individu alternative. Individu yang mempunyai kesiapsiagaan dalam banyak hal.
7.      Lover : individu penuh kasih sayang, suka keindahan, sangat menekankan pada pentingnya suatu hubungan.
8.      Destroyer : individu mempunyai kemampuan dalam hal kapan harus bertindak, strategic, berani meninggalkan sesuatu yang dianggapnya sudah tidak ‘layak’ dilakukan/dianut lagi
9.      Creator : individu yang Imajinatif dan kreatif, mudah mendapatkan inspirasi ketika dihadapkan pada masalah
10.  Magician : individu yang berwibawa dan mampu mengorganisir banyak orang untuk mencapai tujuan bersama
11.  Sage : individu yang Bijaksana, kritis dan analitic terhadap setiap permasalahan
12.  Jester : individu yang mampu mengkondisikan suasana (bina suasana), humoris, dianggap ‘ganjil’ jika tidak ada dan akan meng’genap’kan jika ada.
Mulia atau tidaknya pekerjaan tidak bisa hanya dilihat dari tingkatan jabatan yang disandang. Setiap pekerja mempunyai motif yang berbeda-beda dalam melakukan pekerjaannya. Motif itulah yang menentukan mulia atau tidaknya sebuah pekerjaan.